SABUN CAIR



Pada umumnya sabun cair mengandung bahan-bahan sebagai berikut:

  1. Texapon 10%.

  2. Sodium sulfat secukupnya.

  3. Camperlan secukupnya.

  4. Asam sitrid 1%.

  5. EDTA 0,1%.

  6. Parfum secukupnya.

  7. Propilin glikol secukupnya.

  8. Pewarna secukupnya.

  9. Air.


Peralatan yang dibutuhkan:

  • Ember.

  • Gelas ukur.

  • Pengaduk kayu.

Cara membuat:

  1. Texapon + sodim sulfat diaduk rata sampai memutih.

  2. (1) + masukkan air sedikit demi sedikit sampai 50% nya.

  3. (2) + masukkan camperlan aduk rata.

  4. (3) + sisa (20-30)% air dimasukkan sedikit demi sedikit.

  5. (4) + sodium sulfat dimasukkan sedikit demi sedikit hingga terlihat mengental.

  6. (5) + pewarna secukupnya aduk rata.

  7. (6) + parfum secukupnya.

  8. Siap dikemas.


(Pemberian parfum pada sabun cair dengan perbandingan 1ml parfum berbanding 500 ml sabun cair.)


(Propilin glikol berbanding parfum 1 : 2 )


Analisis Bahan


Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Senyawa ini adalah surfaktan. Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran. Sodium sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental. Camperlan ini bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil. Asam sitrit bentuknya serbuk yang berfungsi sebagai pengangkat lemak. EDTA ini bentuknya serbuk berfungsi sebagai pengawet sabun cair. Parfum ini bentuknya cair fungsinya sebagai pewangi sabun cair. Propilin glikol ini bentuknya cair fungsinya sebagai pengikat parfum. Pewarna ini bentukya serbuk fungsinya sebagai pemberi warna pada sabun cair.


Biaya Operasional

Untuk memasarkan suatu produk ke masyarakat harus diperhitungkan biaya produksinya
untuk mengetahui keuntungan suatu produk dalam setiap kemasan atau liternya. Biaya operasional untuk sekali produksi di antaranya meliputi:


  1. Biaya bahan per liter atau per kemasan dgn rumus = total biaya pembelian bahan di bagi jumlah berapa liter atau kemasan yang dihasilkan.

  2. Biaya kerja per liter atau per kemasan.

  3. Bila dalam bentuk kemasan dihitung biaya kemasan dan stikernya.

  4. Biaya penyusutan alat artinya peralatan yang digunakan akan di ganti berapa lama untuk membeli peralatan baru.

  5. Biaya promosinya.

  6. Biaya transportasi.


Dari komponen-komponen biaya operasional dijumlahkan kemudian ditambah laba setiap kemasan atau liternya, sehingga kita akan mengetahui berapa keuntungan dalam setiap kemasan atau liternya.





=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© Jurnal Pemuda | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger