KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS



Kepemimpinan dalam bisnis memiliki arti sebagai suatu perilaku untuk mempengaruhi aktivitas pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis untuk mencapai tujuan bisnis tersebut serta dapat memberikan manfaat terhadap kehidupan bisnisnya termasuk setiap individu yang terlibat di dalamnya.


Formula kepemimpinan yang baik adalah memiliki integritas, kemitraan dan penegasan.
Kepemimpinan menjadi efektif apabila semuanya dimulai dari self-leadership setiap anggotanya. Dalam artian, tim itu menjadi kuat, bila masing-masing pribadi dari anggotanya memang berkomitmen untuk selalu respek dan loyalitas terhadap kemajuan timnya.


Kepimpinan bersifat dua arah dimana kepimpinan bukanlah merupakan apa yang anda lakukan terhadap orang lain, melainkan apa yang anda lakukan bersama orang lain.


Kunci kepemimpinan yang efektif terletak pada hubungan yang dibentuk bersama anggota tim lainnya. Pemimpin pun harus mampu legawa menerima kritikan dari bawahan sebagai cambukan agar bekerja lebih baik di kemudian hari.


Kepemimpinan pada dasarnya adalah bagaimana membawa orang-orang menuju ke tempat yang seharusnya. Pencapaian yang tertinggi dari seorang pemimpin adalah saat mereka memperoleh respek dan kepercayaan.


Peran kepemimpinan dalam manajemen suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap ketidaknyamanan karyawan dalam pekerjaannya.


Secara sederhana kriteria pemimpin yang baik dalam bisnis diantaranya memiliki berbagai kemampuan sebagai berikut :


  • Mengembangkan dan mempertahankan kemampuan kepemimpinan pribadi sepanjang waktu.

  • Menginspirasi dan memotivasi orang lain (atau bawahannya).

  • Menumbuhkan kepemimpinan yang disegani dalam tim dan organisasi atau perusahaan.

  • Meningkatkan resonance (kewibawaan) untuk dapat selalu mendorong kinerja bawahan.



Berbagai peran kepemimpinan dalam perusahaan dikelompokkam ke dalam tiga kategori, yaitu :


  1. Interpersonal roles.

  2. Informational roles.

  3. Decisional roles.



Dalam interpersonal roles, terdapat 3 peran kepemimpinan;


  1. Figurehead role; pemimpin sebagai figur utama organisasi dalam aktivitas-aktivitas formal, ceremonial, maupun simbolik perusahaan.

  2. Leader role; peran kepemimpinan untuk mengefektifkan setiap fungsional dalam organisasi dan sangat berperan dalam setiap elemen manajerial. Itu berarti, leader role mempengaruhi bagaimana seorang pemimpin melakukan peran-peran lainnya.

  3. Liaison role; peran kepemimpinan untuk dapat menjalin relasi atau network dengan pihak- pihak dari luar organisasi. Liaison role sangat berperan penting bagi pemimpin untuk mengembangkan perusahaan, mengetahui banyaknya keuntungan yang diperoleh dari network dengan pihak-pihak eksternal.



Sementara itu, dalam kategori informational roles juga terdapat 3 peran kepemimpinan meliputi;


  1. Monitor role; yaitu peran seorang pemimpin untuk mencari informasi dari luar organisasi, dan seorang pemimpin harus jeli melihat informasi itu, baik itu peluang maupun ancaman bagi organisasi.

  2. Disseminator role; merupakan peran internal seorang pemimpin untuk mendapatkan informasi tentang kekuatan (strenght) serta kelemahan (weakness) agar dapat mengidentifikasi dan mengoptimalkan kinerja organisasi.

  3. Spokesperson role; peran kepemimpinan untuk memberikan informasi tentang organisasi kepada pihak di luar organisasi, seperti konsumen, supplyer, pemerintah, dan lainnya.



Dan kategori yang terakhir, dalam decisional roles terdapat 4 peran berikut ini;


  1. Entrepreneur role; yang mana seorang pemimpin harus memiliki jiwa entrepreneurship untuk membawa organisasi mencapai puncak kejayaan. Pemimpin yang berjiwa entrepreneurship tak pelak akan selalu berjuang untuk menjadi unggul.

  2. Disturbance handler role; peran kepemimpinan untuk mengatasi permasalahan- permasalahan atau konflik-konflik dari dalam maupun luar organisasi, sehingga masalah dapat terpecahkan dan kinerja organisasi dapat kembali optimal.

  3. Resource allocator role; merupakan peran seorang pemimpin yang dituntut jeli untuk mengalokasikan sumber daya dalam organisasi, sehingga kinerja organisasi juga akan lebih maksimal dari keefektifan pengalokasian itu.

  4. Negosiator; yaitu peran kepemimpinan untuk dapat bernegosiasi dengan berbagai pihak, baik internal dengan karyawan, pemegang saham, para manajer, jajaran direksi, maupun eksternal dengan konsumen, kreditor, supplyer, investor, serta pemerintah, untuk menghasilkan kesepakatan untuk keuntungan bersama.


Sumber :


http://marhenharjono.blogspot.com/2008/11/kepemimpinan-dalam-perusahaan.html


http://agneskurniawan.wordpress.com/2007/05/02/etika-dalam-kepemimpinan-manajerial


http://walinz.com/apa-saja-peran-vital-kepemimpinan-dalam-perusahaan.html




=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© Jurnal Pemuda | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger