Featured

0 HAND BODY



Komposisi pembuatan hand body lotion :


Bagian I


  1. Lexemul CS 25 gr.

  2. Laurex 5 gr.

  3. Dimethicone 100 cps.

  4. IPM ( Iso Propyl Myristat ) 10 – 15 cc.

  5. Methyl paraben ( Nipagin ).

  6. Propyl paraben ( Nipasol ).


Bagian II

  1. TiO2 ( Titanium dioksida ).

  2. MPG ( Mono propylen glycol ) 5 gr.

  3. Aquadest panas.

  4. Aquadest dingin.

  5. Pewarna secukupnya.

  6. Parfum secukupnya.


Peralatan yang digunakan :

  • Wadah.

  • pengaduk.

  • pemanas.


Prosedur pembuatannya:

  1. Bahan-bahan dibagian I masukkan semua di wadah A dipanaskan sampai semua bahan meleleh.

  2. TiO2 + MPG di wadah B.

  3. (2) + air panas ( mendidih ) aduk rata.

  4. (1) + (3) aduk sampai agak dingin dan mengental.

  5. (4) + air dingin sedikit demi sedikit sambil aduk rata.

  6. (5) + Pewarna aduk rata.

  7. (6) + Parfum aduk rata.

  8. Jadi deh.






=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

Read more

0 MEMILIH USAHA BERDASAR KEBUTUHAN DAN TUNTUTAN PASAR



Mengenali potensi eksternal dan potensi internal merupakan langkah awal yang mesti dilakukan sebelum memulai suatu usaha.


Ketika memilih usaha yang akan dijalankan bisa kita awali langkah dengan mengenali potensi eksternal ataupun berawal dengan mengenali potensi internal yang kita miliki.


Dalam memilih usaha yang diawali dengan mengenali potensi eksternal pada dasarnya adalah memilih salah satu dari beberapa usaha produk/jasa yang dibutuhkan pasar yang disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki.


Langkah-langkah memilih memilih usaha yang diawali dengan mengenali potensi eksternal diantaranya :


  1. Mengenali potensi kebutuhan dan tuntutan pasar (eksternal).

  2. Mengenali potensi pengetahuan dan keterampilan (internal).

  3. Mengenali potensi kemudahan dan efisiensi untuk proses produksi (eksternal).

  4. Mengenali potensi tempat strategis (eksternal).

  5. Mengenali potensi kemampuan modal (internal).


Mengenali potensi kebutuhan dan tuntutan pasar (eksternal).

Pertama-tama kita kenali yang menjadi kebutuhan pasar di lingkungan sekitar tempat kita menjalankan usaha. Bila usaha yang kita jalankan atau produk yang kita hasilkan tidak begitu dibutuhkan pasar tentunya jasa/produk kita tidak akan laku.


Memang kita bisa mencari daerah yang banyak membutuhkan jasa/produk yang jauh dari tempat kita menjalankan usaha untuk menjadi pasar kita, namun konsekuensinya biaya distribusi/ongkos akan bertambah sehingga akan membuat harga jasa/produk kita menjadi lebih mahal dan tentunya kita akan sulit bersaing dari sisi harga.


Mengenali potensi pengetahuan dan keterampilan (internal).

Setelah kita mengetahui beberapa produk/jasa yang betul-betul dibutuhkan pasar selanjutnya kita sinergikan dengan potensi pengetahuan dan kemampuan keterampilan kita menyangkut produk/jasa yang dibutuhkan tersebut.


Sebaiknya kita memilih usaha (produk/jasa) yang nyambung dengan pengetahuan dan kemampuan keterampilan yang kita miliki. Bagaimana bisa menjalankan usaha atau membuat suatu produk apabila pengetahuan atau keterampilan menyangkut usaha (produk/jasa) tersebut tidak dimiliki.


Bila kita memilih usaha (produk/jasa) yang betul-betul dibutuhkan pasar namun kita tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan keterampilan menyangkut usaha (produk/jasa) tersebut maka jalan keluarnya kita perlu belajar atau berlatih dahulu sampai kita memiliki potensi tersebut namun tentu akan perlu waktu untuk itu.


Solusi yang lainnya kita bisa mengajak mitra atau mencari pekerja yang memiliki pengetahuan dan kemampuan menyangkut usaha (produk/jasa) tersebut.


Mengenali potensi kemudahan dan efisiensi untuk proses produksi (eksternal).

Setelah menentukan pilihan mengenai usaha (produk/jasa) yang akan dijalankan berdasarkan kebutuhan/tuntutan pasar dan pengetahuan/keterampilan yang dimiliki selanjutnya kita hars mengenali berbagai potensi yang berhubungan dengan kemudahan dan efesiensi untuk proses produksi atau kegiatan operasional usaha tersebut.


Beberapa hal potensi yang harus dikenali termaksud diantaranya :


  • Akses dan harga bahan baku.

  • Akses teknologi.

  • Kemudahan SDM.


Kemudahan mengakses bahan baku atau ketersediaan bahan baku di lingkungan sekitar tempat menjalankan usaha sangat berpengaruh terhadap usaha yang dijalankan. Proses produksi akan terhambat ketika kesulitan mengakses bahan baku.


Disamping itu harga bahan baku pun akan sangat mempengaruhi daya saing harga usaha (produk/jasa) yang kita pilih meskipun ketersediaan bahan baku dapat diakses di sekitar tempat usaha. b/
Sehingga kita perlu mengetahui menginventarisasi harga-harga bahan baku yang ada tersebut agar bisa mendapatkan harga termurah (tentu kualitas bahan pun jangan sampai terabaikan).


Selain hal di atas, yang dapat mempengaruhi proses produksi atau kegiatan usaha adalah kemudahan akses teknologi. Sukarnya mengakses teknologi akan mempersulit kegiatan usaha kita, misalnya susahnya mendapatkan alat-alat produksi, ketersediaan listrik, dan teknologi lainnya yang dibutuhkan.


Mengenali potensi tempat strategis (eksternal).

Kategori tempat yang strategis untuk usaha adalah dekat dengan pasar dan dekat dengan sumber bahan baku. Untuk itu perlu kita inventarisasi beberapa tempat yang menjadi pilihan untuk menjalankan usaha selanjutnya kenalilah tempat-tempat tersebut apakah strategis untuk usaha yang akan dijalankan atau tidak.


Mengenali potensi kemampuan modal (internal).

Setelah kita kenali seluruh potensi-potensi yang ada, ketika akan mengawali kegiatan usaha/bisnis, maka dari seluruh gambaran yang ada kita akan bisa menentukan akan kebutuhan modal. Selanjutnya kita sesuaikanlah dengan kemampuan modal yang kita miliki sehingga kita pun harus mengetahui/mengenali kempuan modal kita tersebut. Setidaknya ketika modal yang dimiliki kurang kita dapat mengetahui berapa besar modal tambahan yang harus kita cari.





=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!


Read more

1 NATA DE COCO



Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata de coco disebut starter.


Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa.


Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, padat, kokoh, kuat dan kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling, yang disebut sebagai nata.


Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de coco pun tidak sulit dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat sebagai alternatif usaha yang dapat memberikan keuntungan. Produk ini banyak digunakan sebagai pencampur es krim, coktail buah, sirup, dan makanan ringan lainnya.


Nata de coco dapat dipakai sebagai sumber makan rendah energi untuk keperluan diet. Nata de coco juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Konon, produk ini dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.


Acetobacter xylinum dalam pertumbuhan dan aktivitasnya membentuk nata memerlukan suatu media yang tepat sehingga produksi nata yang dihasilkan dapat secara optimal. Sebagai media dalam pembentukan nata media yang digunakan haruslah memiliki kandungan komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang dalam hal ini yaitu acetobacter xylinum .


Komponen media nata yang dibutuhkan sebagai syarat media nata antara lain memiliki sumber karbon dapat berupa gula, sumber nitrogen dapat berupa penambahan urea atau ZA, mineral dan vitamin yang mendukung pertumbuhan bakteri acetobacter xylinum. Asam sitrat atau asam asetat untuk penyedia kondisi asam yang diharapkan bakteri acetobagter xylinum.


Pembuatan starter/bibit dari Ampas Nanas


Apabila bakteri Acetobacter cylinum sulit diperoleh, maka bakteri tersebut diperoleh dari ampas nanas dengan cara sebagai berikut :


  1. Buah nanas matang, dikupas dan dicuci bersih. Kemudian dibelah dan dipotong-potong kecil-kecil. Potongan ini dihancurkan dengan alat penghancur.

  2. Hancuran nenas diperas sampai sari buahnya habis, ampasnya dicampur dengan air dan gula pasir dengan perbandingan 6:3:1. Tapi sebelumnya air dididihkan masukkan gula putih sampai larut dan mendidih lagi. Dinginkan larutan gula, kemudian masukkan ampas. Campuran ini diaduk merata dan dimasukkan ke dalam stoples dibiarkan 10 menitan, kemudian ditutup dengan kertas dan diperam selama 2-3 minggu (sampai terbentuk lapisan putih di atasnya).

  3. Larutan yang diperoleh selanjutnya digunakan sebagai bibit/starter dalam pembuatan nata de coco.


Cara Perbanyakan starter/bibit yang dilakukan sendiri

  1. Tuangkan air kelapa + ZA + biang cuka yang sudah mendidih ke dalam botol sirup sebanyak 2/3 bagian, lalu tutup dengan kertas koran dan ikat dengan gelang karet.


  2. Setelah dingin tambahkan starter yang sudah jadi / bibit yang dibeli dari balai-penelitian Bioteknologi sebanyak 20-30 ml.


  3. Biarkan selama 7-10 hari, maka starter/bibit sudah siap dipakai untuk pembuatan nata de coco selanjutnya.


  4. ntuk pembuatan bibit selanjutnya adalah 2/3 botol air kelapa ditambahkan 1/3 botol bibit sendiri.


Jika tidak sempat membuat bibit/starter bakteri Acetobacter xylium ( Bisa diperoleh di laboratorium pertanian ). Perlu diketahui pembelian bibit/starter di Malang 1 botol ( 8OO ml ) harganya Rp 25.000.


Komposisi pembuatan nata de coco


  1. Air kelapa tua.

  2. Gula.

  3. rea/ZA.

  4. Starter.

  5. Asam asetat.

  6. Asam sitrat.


Peralatan yang digunakan :

  • Pemanas.

  • Gelas ukur.

  • Panci.

  • Pengaduk.

  • Baki atau loyang.

  • Kertas koran.

  • Tali karet.


Cara pembuatan nata de coco

  1. Loyang + pengaduk disterilkan caranya panaskan loyang/pengaduk diatas pemanas 15 -20 cm.

  2. Semua bahan kecuali starter direbus sampai mendidih.

  3. Tuangkan ke dalam loyang/cetakan yang sudah disediakan dengan ketebalan 1,5 cm – 2 cm, kemudian tutup dengan koran dan ikat dengan tali karet.

  4. Biarkan sampai benar-benar dingin, starter dimasukan ke loyang dengan membuka sedikit salah satu penutup ujung loyang dan tak perlu di aduk, selanjutnya tutup dan diamkan selama 7- 10 hari.

  5. Setelah kurang lebih satu minggu, air kelapa telah berubah menjadi nata de coco dan siap dipanen (diangkat dari loyang/cetakan).

  6. Nata de coco dicuci beberapa kali ( 3 kali ) untuk menghilangkan bau asam, selanjutnya dipotong kecil-kecil berbentuk kubus. Kemudian direndam 2 hari biar bau asamnya hilang dengan catatan air rendaman di ganti setiap hari.

  7. Pada hari ketiga nata direbus dalam air bersih sampai mendidih dan tiriskan.

  8. Buat rebusan air gula dan pandan di dalam panci yang manisnya sesuai selera masing-masing. Masukkan nata yang telah ditiriskan dan tutup, biarkan kurang lebih 1 jam supaya manisnya meresap ke dalam nata. Selanjutnya nata siap dihidangkan atau bisa juga dicampur lagi dengan sari buah lainnya.



****
Bila nata de coco ini di kemas dengan di beri air “gula” dan perasa (essen) maka nata de coco akan bertahan (awet) minimal 1 tahun. Karena gula itu sendiri berfungsi sebagai pengawet nata de coco itu sendiri.





=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

Read more

0 SABUN CUCI TANGAN



Hand soap yang diulas di sini mengandung antiseptik berbeda dengan hand soap yang beredar dipasaran.


Komposisi hand soap :


  1. Ultra SLES 100 gr.

  2. Sodium Chloride.

  3. Foam Booster secukupnya.

  4. Asam karboksilat.

  5. EDTA 1,1 gr.

  6. Pewarna secukupnya.

  7. Parfum.

  8. Air.


Peralatan yang dibutuhkan :

  • Wadah.

  • Pengaduk.


Cara Pembuatan :

  1. Sodium 25 gr + Ultra SLES aduk rata sampai kelihatan putih.

  2. (1) + Air ditambah sedikit demi sedikit aduk rata sampai larut.

  3. (2) + Foam booster aduk rata.

  4. (3) + EDTA aduk rata.

  5. Asam karboksilat + air 50 cc aduk rata.

  6. (4) + (5) aduk rata.

  7. Sodium sisa + Air sisa aduk rata.

  8. (6) + (7) aduk rata dan mengental.

  9. (8) + Pewarna secukupnya aduk rata.

  10. (9) + Parfum secukupnya aduk rata.

  11. Diamkan beberapa jam dan siap dikemas.






=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

Read more

0 BLOG dan Fungsinya.

Blog (Weblog) adalah website pribadi yang memuat/menampilkan tulisan-tulisan, foto/gambar, atau yang lainnya seperti multimedia (music dan video).



Blog pertma kali dipopulerkan oleh blogger.com mulai tahun 1999 (sebelum diakuisisi oleh Google) yang menempatkan alamat hosting blog-blognya di blogspot.com.



Fungsi Blog saat ini :


  1. Diary Online / catatan pribadi online.

  2. Media Aktualisasi (berbagi ide gagasan, karya-karya ilmiah, gerakan sosial, dll)

  3. Media informasi (publikasi, iklan, kampanye, jurnal, berita, dll)

Pada perkembangan selanjutnya blog mampu dijadikan sebagai alat untuk menghasilkan uang bahkan banyak blogger (sebutan untuk pemilik atau pengelola blog) yang menggantungkan hidupnya pada blog yang dikelolanya.


Satu hal yang membuat perkembangan blog begitu pesat karena beberapa pihak menyediakan fasilitas pembuatan blog secara gratis tanpa mengurangi manfaat kegunaannya. Salah satunya blogger.com yang menyediakan fasilitas pembuatan blog gratis di blogspot.com.


Sedangkan dari sisi pengguna/pemilik/pengelola pada awalnya blog diperuntukan bagi ribadi/individu saat namun saat ini penggunaannya telah berkembang oleh :


  1. Pribadi.

  2. Perusahaan.

  3. Lembaga (organisasi, yayasan, LSM, dll.






=====
CATATAN :

Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...

Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

Read more

1 Sapi Potong


A. PEMILIHAN SAPI

1. Pemilihan Jenis Sapi.

Langkah pertama adalah menentukan jenis sapi potong yang akan dipelihara.


  • Jenis lokal misalnya sapi Madura atau sapi Bali.

  • Jenis import misalnya sapi Brahman atau sapi Shorhorn.


2. Pemilihan Sapi Bibit Unggul.

Kriteria sapi bibit unggul diantaranya :

  • Pertumbuhan yang sesuai dengan umurnya.

  • Bentuk tubuh yang seimbang.

  • Mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.


B. KANDANG

Fungsi kandang sangatlah penting untuk mempermudah pemeliharaan, sementara bila pemeliharaannya secara ekstensif yang pemeliharaannya dibiarkan berkeliaran di padang rumput untuk mencari makan sediri maka daerah tempat memelihara sapi haruslah memiliki pad

Persyaratan kandang :

  • Terang dan pentilasinya cukup.

  • Lantai sebaiknya dipadatkan (disemen atau ditembok).

  • Atapnya mampu melindungi dari terik matahari dan hujan.

  • Ukuran kandang disesuaikan dengan jenis dan jumlah sapi yang dipelihara. Untuk betina k.l. 3,5m2 (1,5m x 2,5), jantan k.l. 12m2, sedangkan pedet k.l. 1,5m2, masing-masing termasuk tempat makan dan minumnya.


C. PAKAN

Pemberian pakan disesuaikan dengan umur dan tujuan pemeliharaannya.

Kategori umur :

  • Pedet.

  • Dewasa.


Kategori tujuan :
  • Pejantan.

  • Betina.

  • Penggemukan.



Kebutuhan pakan sapi sekitar 3% dari berat hidupnya.

Jenis makanan :

a. Makanan Utama.

Makanan utamanya adalah rumput hijau (segar) dang rumpu kering atau jerami.

b. Makanan Tambahan.

Makanan tambahannya berupa konsentrat terutama untuk masa pertumbuhan dan menyusui.

Pedet

  • Sampai umur satu bulan disusui induknya (induknya diberi konsentrat 3 kg/hari).

  • Masuk umur satu bulan ditambah konsentrat 0,25 kg/hari.

  • Selanjutnya setiap bulan berikutnya porsi konsentrat ditambah lagi 0,25 kg/hari hingga mencapai porsi 1 kg/hari sampai 6 bulan (masa sapih).


Pejantan

  • Rumput 30-40 kg/hari.

  • Konsentrat 3 kg/hari.


Penggemukan

Terdapat beberapa cara :

  1. Sapi dibiarkan merumput di padang rumput yang kualitas bagus sehingga tidak dilakukan penambahan konsentrat, disebut dengan cara Pasture Fattening.

  2. Pemberian makanan dalam kandang, dengan mengutamakan pemberian biji-bijian misalnya jagung maupun kacang-kacangan, disebut dengan cara Dry Lot Fattening.

  3. Kombinasi kedua cara tersebut.


D. PENYAKIT

Untuk pencegahan terserangnya penyakit perlu diperhatikan beberapa langkah yang diantaranya :

  1. Pilihlah sapi yang baru ketika memasukan sapi baru ke dalam kelompok yang sudah ada.

  2. Jangan sampai ada air yang menggenang di dalam kandang.

  3. Pisahkan sapi-sapi yang dicurigai sakit.

  4. Lakukan pemeriksaan reguler.

  5. Lakukan vaksinasi.

  6. Periksa kebersihan kandang secara teratur.

  7. Lakukan penyemprotan terhadap parasit eksternal.

  8. Segera obati sapi-sapi yang sakit/luka.


E. PENGEMBANGBIAKAN

  • Upayakan kelahiran anak sapi relative bersamaan untuk memudahkan penanganan ternak.

  • Musim kawin perlu diatur sekitar 4 bulan saja (sekitar 80% harus sudah bunting).

  • Deteksi betina yang sedang birahi dilakukan oleh jantan bila perkawinan secara alam.

  • Bila perkawinan memakai teknik inseminasi buatan deteksi dilakukan oleh petani atau inseminator.

  • Masa bunting sekitar 285 hari.

Tanda-tanda birahi :

  • Gelisah, keluar lendir dari vagina, diam bila dinaiki,

  • Birahi berlangsung sekitar 24 jam, bila tidak dikawinkan akan berulang sekitar 3 minggu kemudian.

  • Munculnya birahai pertama setelah kelahiran sekitar 2-3 bulan.

  • Munculnya pubertas sekitar umur 8-12 bulan.


Keunggulan perkawinan menggunakan teknik inseminasi buatan :

  • Mengurangi biaya pemeliharaan pejantan.

  • Memperoleh keturunan ternak yang kualitas genetisnya tinggi.

  • Memungkinkan terjadinya perkawinan yanga berbeda ukuran tubuhnya.

  • Memungkinkan perkawinan antara ternak lokal dengan pejantan impor melalui impor semen beku.

  • Menghindar inbreeding.





=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

Read more

0 Edit Entri.

Entri yang telah kita posting, baik artikel (tulisan) maupun multimedia (audio-video), terkadang memerlukan perubahan di kemudian waktu.



Untuk melakukan editing terhadap entri langkahnya sebagai berikut :


  1. Login.

  2. Di halaman Dasbor, klik button yang bertuliskan EDIT ENTRI.

  3. Selanjutnya pada daftar entri, pilih entri yang akan diedit lalu klik tulisan edit yang terletak pada sebelah kiri judul entri yang akan diedit.



Cara lain :

Bila kita sudah login pada akun google kemudian kita browsing sebuah entri blog (yang akan di edit) maka pada bagian bawah terdapat icon quick edit yang berupa gambar obeng/pencil, klik obeng tersebut maka akan langsung masuk pada halaman posting editor dan kita tinggal mengedit entri yang di-klik icon quick edit-nya.






=====

CATATAN :


Demi manfaat yang lebih besar dan perbaikan materi tulisan di atas...


Mohon berikan komentar dan saran atau pertanyaan untuk tulisan ini...!!!

Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© Jurnal Pemuda | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger